Fenomena Gen Z Berburu Smartphone BlackBerry di Tahun 2025: Nostalgia atau Gaya Hidup?
Admin

Kebangkitan Tren Retro di Kalangan Gen Z
Tahun 2025 menyaksikan tren unik di kalangan anak muda: generasi Z (Gen Z) mulai berburu smartphone BlackBerry, sebuah brand yang sempat menjadi raja di era 2000-an dan nyaris punah. Di tengah dominasi ponsel layar sentuh modern seperti iPhone dan Samsung Galaxy, kemunculan kembali BlackBerry bukan karena inovasi teknologi mutakhir, melainkan karena gelombang nostalgia dan keinginan tampil beda.
Mengapa Gen Z yang lahir di era digital tertarik dengan teknologi yang dianggap kuno? Artikel ini akan mengulas tuntas alasan di balik kebangkitan BlackBerry, tren penggunaannya, hingga bagaimana budaya digital menjadikan BlackBerry sebagai simbol gaya hidup baru.
1. Nostalgia Digital: Gaya Hidup Retro yang Naik Daun
Nostalgia digital menjadi salah satu pemicu utama tren ini. BlackBerry adalah ikon komunikasi pada awal 2000-an, digunakan oleh kalangan profesional, politisi, hingga selebritas. Bagi Gen Z, BlackBerry mewakili era yang lebih sederhana sebelum serbuan media sosial dan teknologi canggih.
Meskipun mereka tidak mengalami langsung masa kejayaan BlackBerry, konten di TikTok, Instagram, dan YouTube sering menampilkan BlackBerry dalam estetika vintage. Hal ini menciptakan daya tarik visual dan emosional tersendiri. Fenomena ini serupa dengan tren kamera film analog, pemutar kaset, dan fashion Y2K yang kini juga digandrungi Gen Z.
2. Model BlackBerry yang Paling Diburu Gen Z
Meski belum ada data resmi yang menyebutkan model paling diburu, beberapa ponsel BlackBerry berikut ini kerap disebut dalam komunitas daring sebagai perangkat yang menarik bagi pengguna muda:
Model BlackBerry | Alasan Populer |
BlackBerry Bold 9900 | Keyboard QWERTY ikonik, desain mewah |
BlackBerry Curve 9360 | Ringan, compact, dan terjangkau |
BlackBerry Passport | Unik, layar kotak, tampil beda |
BlackBerry Classic | Kombinasi desain lawas dan sentuhan modern |
BlackBerry KEY2 (Android) | Bisa pakai aplikasi modern, hybrid |
Harga unit bekas bisa sangat bervariasi tergantung kondisi dan kelangkaan, tetapi umumnya dijual di marketplace lokal dengan kisaran mulai dari ratusan ribu hingga beberapa juta rupiah. Namun, data pasar spesifik belum tersedia secara resmi.
3. Alasan Gen Z Memilih BlackBerry di Era 5G
Di tengah gempuran fitur canggih seperti refresh rate 120Hz, kamera 200MP, dan chipset Snapdragon terbaru, mengapa Gen Z justru melirik BlackBerry?
a. Detoks Digital
Banyak Gen Z yang merasa lelah dengan media sosial, notifikasi, dan tekanan digital. BlackBerry, dengan fitur terbatas, menjadi alat detoks yang efektif. Tanpa aplikasi seperti TikTok atau IG, ponsel ini dipakai hanya untuk komunikasi inti: telepon, SMS, dan email.
b. Keyboard Fisik untuk Produktivitas
Keyboard QWERTY fisik BlackBerry memberi pengalaman mengetik yang berbeda dan menyenangkan. Beberapa pelajar dan mahasiswa menggunakannya untuk mencatat atau menulis ide dengan cepat tanpa gangguan dari aplikasi lain.
c. Estetika Unik
Desain BlackBerry yang berbeda dari ponsel modern membuatnya menjadi aksesori gaya hidup. Banyak konten kreator menampilkan BlackBerry sebagai bagian dari outfit harian mereka menjadikannya simbol estetika retro.
4. TikTok dan Marketplace: Pendorong Tren BlackBerry
Fenomena ini tidak lepas dari peran TikTok dan e-commerce. Banyak video FYP (For You Page) yang menampilkan unboxing BlackBerry, tips penggunaan, hingga tutorial upgrade OS. Konten seperti “Chatting pakai BBM di tahun 2025” atau “Bikin aesthetic foto dengan BlackBerry” menjadi viral.
Sementara itu, marketplace seperti Tokopedia, Shopee, hingga Instagram Shop kini ramai menjual BlackBerry bekas maupun unit refurbish dari luar negeri. Penjual bahkan menambahkan layanan seperti penggantian baterai, custom casing, dan flashing ROM agar tetap bisa digunakan.
5. Apakah BBM Masih Bisa Digunakan di 2025?
Layanan BBM (BlackBerry Messenger) secara resmi telah dihentikan pada tahun 2019, dan BBM Enterprise juga berakhir untuk konsumen umum pada 2022. Saat ini, tidak ada versi resmi BBM yang tersedia untuk umum.
Beberapa pengguna komunitas mengklaim dapat menjalankan BBM modifikasi berbasis Android di perangkat seperti KEY2, namun ini bersifat tidak resmi dan tidak direkomendasikan untuk penggunaan umum karena risiko keamanan dan legalitas.
6. Tantangan dan Kendala Menggunakan BlackBerry di 2025
Meski menarik, penggunaan BlackBerry di 2025 bukan tanpa kendala:
Tidak kompatibel dengan jaringan 5G
Banyak model BlackBerry lama hanya mendukung 3G atau bahkan 2G, sehingga sulit dipakai dengan SIM modern.Sulit instal aplikasi modern
App seperti WhatsApp, Instagram, atau YouTube sudah tidak kompatibel di BlackBerry OS lawas.Ketersediaan sparepart terbatas
Baterai dan komponen lain sulit dicari dan banyak dijual dalam kondisi refurbish.
Namun bagi banyak pengguna Gen Z, keterbatasan ini bukan hambatan, justru jadi nilai tambah untuk hidup lebih tenang dan offline.
7. Komunitas Pengguna BlackBerry di Tahun 2025
Komunitas BlackBerry kini hidup kembali di media sosial. Grup Facebook, kanal Telegram, dan forum seperti Kaskus dan Reddit menjadi tempat diskusi fitur, tips flashing firmware, serta jual beli unit bekas. Namun belum ada konfirmasi pasti bahwa komunitas berhasil menghidupkan BBM secara peer-to-peer dengan server pribadi.
Beberapa forum komunitas aktif:
- Reddit r/blackberry
- Kaskus Lounge BlackBerry
- Telegram Channel: BlackBerry Indonesia Reborn
- Instagram Tagar #BlackBerryKembali
8. Apakah BlackBerry Akan Kembali Diproduksi?
Setelah resmi berhenti produksi pada 2022, lisensi BlackBerry sempat dipegang OnwardMobility, namun proyek tersebut dibatalkan. Hingga pertengahan 2025, tidak ada informasi resmi mengenai produksi ulang atau rencana kebangkitan BlackBerry oleh perusahaan manapun.
Spekulasi di komunitas online menyebut adanya minat pasar niche, namun hal ini belum terbukti secara faktual atau dikonfirmasi oleh perusahaan resmi.
9. Kesimpulan: Nostalgia, Gaya Hidup, atau Gerakan Anti-Mainstream?
Fenomena Gen Z berburu BlackBerry di tahun 2025 bukan sekadar tren sesaat. Ini adalah gabungan dari nostalgia digital, pencarian keunikan, dan upaya menyeimbangkan kehidupan dari tekanan digital modern.
Di tengah dunia serba canggih dan cepat, BlackBerry menawarkan pengalaman digital yang lambat, sederhana, dan “nyata”. Meski tidak relevan secara teknologi, BlackBerry justru menemukan tempat baru sebagai simbol gaya hidup, terutama di tangan Gen Z yang haus akan ekspresi dan otentisitas.
Jika Anda ingin kembali merasakan sensasi mengetik di keyboard QWERTY, merespons email dengan trackpad, atau sekadar tampil beda, mungkin sudah saatnya Anda ikutan “berburu” BlackBerry😊.
#GenZBlackBerry #NostalgiaDigital #BlackBerryReborn
Sekian dulu, Terima Kasih dan Semoga Bermanfaat!.