Skip to main content

Aturan Baru TikTok: Maksimal 5 Hashtag per Postingan, Strategi Apa yang Harus Dipakai?

TikTok
Aturan Baru TikTok: Maksimal 5 Hashtag per Postingan, Strategi Apa yang Harus Dipakai?

Pendahuluan

TikTok terus berinovasi sekaligus melakukan penyesuaian kebijakan agar platform tetap relevan, aman, dan nyaman digunakan oleh jutaan penggunanya di seluruh dunia. Salah satu perubahan terbaru yang cukup menyita perhatian adalah aturan pembatasan jumlah hashtag maksimal hanya lima per postingan, yang mulai diterapkan sejak Agustus 2025.

Bagi kreator, perubahan ini bukanlah hal kecil. Hashtag selama ini menjadi salah satu senjata utama untuk meningkatkan visibilitas konten, menjangkau audiens baru, hingga memaksimalkan algoritma rekomendasi. Kini, kreator harus lebih selektif dan strategis dalam memilih hashtag agar performa konten tidak menurun.

Artikel kali ini akan membahas mengapa TikTok membuat aturan baru ini, apa dampaknya bagi kreator, serta strategi optimasi yang dapat dipakai agar tetap relevan dan kompetitif di tengah keterbatasan hashtag.

1. Aturan Baru TikTok: Hanya 5 Hashtag per Postingan

TikTok secara resmi mulai membatasi jumlah hashtag hanya 5 per postingan. Saat kreator mencoba menambahkan lebih dari lima hashtag, sistem akan otomatis menolak dengan peringatan.

Beberapa poin penting dari aturan ini:

  • Maksimal hashtag: hanya 5, tidak bisa lebih.
  • Penerapan bertahap: beberapa pengguna sempat melaporkan perbedaan jumlah (ada yang masih bisa 7), yang kemungkinan bagian dari uji coba A/B testing.
  • Tujuan awal: mengurangi spam, meningkatkan relevansi, dan memperbaiki pengalaman pengguna.

Batasan ini tentu menuai pro dan kontra. Banyak kreator merasa kesulitan, terutama mereka yang sebelumnya terbiasa menggunakan 10–15 hashtag untuk memperluas jangkauan.

2. Alasan TikTok Membatasi Hashtag

2.1. Mengurangi Spam dan Penyalahgunaan

Sebelum ada batasan, tidak jarang pengguna menambahkan hashtag secara berlebihan bahkan tidak relevan dengan isi video. Hal ini membuat feed dipenuhi konten dengan hashtag yang menyesatkan.

Dengan pembatasan, kreator dipaksa lebih disiplin dalam memilih hashtag yang benar-benar sesuai dengan isi konten.

2.2. Meningkatkan Relevansi Algoritma

TikTok ingin memastikan bahwa algoritma rekomendasi bekerja lebih efisien. Jika kreator hanya menggunakan hashtag relevan, maka konten lebih mudah ditemukan audiens yang tepat, sehingga meningkatkan kepuasan pengguna.

2.3. Menjaga Estetika dan User Experience

Caption dengan puluhan hashtag sering terlihat tidak rapi dan mengganggu pengalaman visual pengguna. Dengan membatasi hingga 5 hashtag, caption akan terlihat lebih sederhana, bersih, dan enak dibaca.

3. Dampak Aturan Baru untuk Kreator Konten

3.1. Penurunan Jangkauan Awal

Beberapa kreator melaporkan adanya penurunan reach dan view sejak aturan ini diberlakukan. Hal ini wajar, karena penggunaan hashtag populer yang beragam sebelumnya menjadi cara efektif menjaring audiens luas.

3.2. Kreator Kecil Semakin Sulit Tumbuh

Bagi kreator baru yang sedang membangun basis audiens, pembatasan ini terasa berat. Mereka tidak bisa lagi mengandalkan banyak hashtag untuk memperluas jangkauan.

3.3. Dampak terhadap Bisnis & Brand

Bagi brand atau UMKM yang menggunakan TikTok untuk pemasaran, aturan ini mengubah strategi digital marketing. Kreator brand perlu mencari cara agar kampanye tetap efektif meski dengan keterbatasan hashtag.

4. Strategi Mengoptimalkan 5 Hashtag TikTok

Walau aturan baru ini terkesan membatasi, sebenarnya bisa menjadi peluang untuk lebih fokus dan efisien. Berikut strategi yang bisa diterapkan:

4.1. Pilih Hashtag yang Paling Relevan

Gunakan hanya hashtag yang benar-benar menggambarkan isi konten. Hindari hashtag “asal populer” yang tidak berhubungan.

Contoh:

  • Video tutorial editing → #EditVideo #TikTokTips
  • Konten review gadget → #ReviewGadget #Teknologi

4.2. Kombinasikan Hashtag Populer dan Niche

Gunakan 2–3 hashtag populer untuk menjangkau audiens luas, lalu sisanya niche hashtag untuk audiens spesifik.

Contoh:

  • #FYP #Viral #ContentCreator #BelajarTikTok #StrategiDigital

4.3. Manfaatkan Riset Hashtag TikTok

Gunakan fitur pencarian TikTok atau tools pihak ketiga untuk mengetahui popularitas hashtag. Dengan begitu, Anda bisa memastikan hashtag yang dipakai benar-benar aktif digunakan audiens.

4.4. Buat Konten Berkualitas Tinggi

  • 3 detik pertama sangat menentukan, buat hook yang menarik.
  • Konten singkat dan mudah ditonton ulang lebih disukai algoritma.
  • Konsistensi unggahan tetap menjadi faktor penting.

4.5. Optimasi Caption & Engagement

Dengan hashtag yang terbatas, peran caption semakin penting. Gunakan narasi singkat yang jelas, lalu dorong audiens untuk berinteraksi (like, komentar, share).

4.6. Eksperimen dan A/B Testing

Cobalah kombinasi hashtag berbeda setiap minggu, lalu analisis performanya. Gunakan data analitik TikTok untuk mengetahui mana yang paling efektif.

5. Contoh Penerapan Strategi Hashtag TikTok

Untuk membantu kreator memahami penerapannya, berikut simulasi strategi dalam beberapa kategori:

Jenis Konten Hashtag Populer Hashtag Niche Kombinasi Final
Kuliner #FYP #Foodie #MakanEnak #ResepRumahan #FoodTikTok #FYP #Foodie #MakanEnak #ResepRumahan #FoodTikTok
Teknologi #Teknologi #FYP #ReviewGadget #TipsDigital #KontenTekno #FYP #Teknologi #ReviewGadget #TipsDigital #KontenTekno
Edukasi #Belajar #FYP #TipsBelajar #KontenEdukasi #StudyTikTok #FYP #Belajar #TipsBelajar #KontenEdukasi #StudyTikTok

Dengan kombinasi ini, kreator tidak hanya mengincar audiens umum lewat hashtag populer, tapi juga menargetkan audiens spesifik yang benar-benar tertarik.

6. Bagaimana Algoritma TikTok Berubah di 2025?

Selain pembatasan hashtag, algoritma TikTok di 2025 semakin menekankan pada:

  • Watch time (lama penayangan video).
  • Repeat views (berapa kali video ditonton ulang).
  • Engagement rate (like, komentar, share, save).
  • Relevansi konten berdasarkan caption, suara, hingga teks dalam video.

Artinya, meskipun hashtag penting, faktor kualitas konten tetap menjadi penentu utama apakah video akan masuk FYP (For You Page) atau tidak.

Kesimpulan

Aturan baru TikTok yang membatasi maksimal 5 hashtag per postingan memang menjadi tantangan bagi kreator, terutama yang terbiasa mengandalkan banyak hashtag untuk memperluas jangkauan. Namun, dengan strategi yang tepat—mulai dari memilih hashtag relevan, mengombinasikan hashtag populer dan niche, hingga fokus pada kualitas konten—kreator tetap bisa mempertahankan bahkan meningkatkan performa mereka.

Sebagai kreator, aturan ini bisa dilihat sebagai tantangan sekaligus peluang untuk menjadi lebih selektif, kreatif, dan strategis dalam membangun audiens. Ingat, pada akhirnya konten yang menarik dan autentik tetap lebih penting daripada sekadar banyaknya hashtag.

📌 Call to Action

Sudah siap beradaptasi dengan aturan baru TikTok? Mulailah bereksperimen dengan 5 hashtag terbaik Anda, analisis performa konten, dan jadikan perubahan ini sebagai langkah untuk membangun audiens yang lebih loyal.

Sekian, Terima Kasih dan Semoga Bermanfaat!.

Newest Post