Skip to main content

Blog ini DIJUAL!!. Khusus pembeli serius, chat WhatsApp/WA klik DI SINI untuk harga dan info lebih lanjut. Terima Kasih.

×

Apa Bedanya Open Source dan Free Software? Penjelasan Lengkap untuk Pemula

Apa Bedanya Open Source dan Free Software? Penjelasan Lengkap untuk Pemula
Apa Bedanya Open Source dan Free Software? Penjelasan Lengkap untuk Pemula

Pendahuluan

Banyak orang masih bingung mengenai perbedaan Open Source dan Free Software. Sekilas keduanya terlihat sama karena sama-sama memberi kebebasan kepada pengguna dalam mengakses kode sumber. Namun, jika ditelusuri lebih dalam, keduanya memiliki filosofi, sejarah, serta tujuan yang berbeda. Artikel kali ini akan mengupas secara tuntas tentang apa itu Open Source dan Free Software, bagaimana perbedaan lisensinya, kelebihan masing-masing, serta contoh nyata penggunaannya. Mari kita bahas secara lengkap agar pemahaman Anda lebih jelas dan tidak salah kaprah.

1. Apa Itu Open Source dan Free Software?

1.1 Definisi Open Source

Open Source adalah perangkat lunak dengan kode sumber terbuka yang dapat diakses, dimodifikasi, dan didistribusikan oleh siapa saja. Konsep ini menekankan kolaborasi komunitas serta inovasi. Organisasi seperti Open Source Initiative (OSI) mengatur standar dan definisi resmi dari Open Source.

Ciri khas Open Source:

  • Kode sumber tersedia bebas.
  • Dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan.
  • Distribusi ulang diizinkan tanpa biaya.

1.2 Definisi Free Software

Free Software diperkenalkan oleh Richard Stallman melalui Free Software Foundation (FSF). Kata “Free” di sini bukan berarti gratis, melainkan “freedom” atau kebebasan. Filosofi ini menekankan hak pengguna atas perangkat lunak.

Empat kebebasan utama Free Software:

  1. Kebebasan menjalankan program untuk tujuan apapun.
  2. Kebebasan mempelajari cara kerja program.
  3. Kebebasan menyebarluaskan salinan program.
  4. Kebebasan memodifikasi program sesuai kebutuhan.

2. Sejarah Open Source dan Free Software

2.1 Awal Mula Free Software

Gerakan Free Software dimulai pada tahun 1983 saat Richard Stallman memulai proyek GNU. Tujuannya adalah menciptakan sistem operasi yang sepenuhnya bebas dari lisensi proprietary. Dari sini lahirlah GNU General Public License (GPL) yang menjadi dasar hukum penyebaran Free Software.

2.2 Lahirnya Istilah Open Source

Istilah Open Source mulai populer pada akhir 1990-an. Pada tahun 1998, komunitas pengembang menggagas istilah ini sebagai alternatif dari “Free Software” agar lebih mudah diterima oleh dunia bisnis. OSI kemudian lahir untuk mempromosikan konsep Open Source ke industri teknologi.

3. Perbedaan Open Source dan Free Software

3.1 Fokus Filosofi

  • Free Software: menekankan kebebasan pengguna.
  • Open Source: menekankan kolaborasi dan kualitas pengembangan.

3.2 Copyleft vs Permissive License

Banyak lisensi yang diakui sebagai Open Source juga diakui sebagai Free Software. Perbedaan utamanya terletak pada model lisensi:

Aspek Copyleft (GPL, AGPL, LGPL, MPL*) Permissive (MIT, BSD, Apache-2.0)
Filosofi Menjaga kebebasan tetap turun-temurun: karya turunan wajib menggunakan lisensi sejenis/kompatibel Memberi fleksibilitas: turunan boleh berlisensi proprietary dengan syarat atribusi
Distribusi Wajib berbagi kode sumber pada turunan Boleh ditutup kembali jika diinginkan
Fleksibilitas Lebih ketat demi menjaga kebebasan Lebih fleksibel untuk bisnis dan komersialisasi

MPL (Mozilla Public License) dianggap weak copyleft karena kewajiban hanya berlaku di tingkat berkas tertentu.

3.3 Dampak pada Penggunaan

  • Copyleft: melindungi kebebasan pengguna tetapi kadang kurang disukai perusahaan karena kewajiban berbagi kode turunan.
  • Permissive: lebih ramah bisnis karena memberi keleluasaan untuk dipakai dalam software proprietary.

4. Kelebihan Open Source Dibanding Free Software

4.1 Kelebihan Open Source

  • Mudah diadopsi oleh perusahaan teknologi.
  • Banyak pilihan lisensi permisif seperti MIT dan Apache.
  • Mendukung integrasi dengan software komersial.

4.2 Kelebihan Free Software

  • Menjamin hak penuh pengguna atas perangkat lunak.
  • Mencegah monopoli teknologi oleh vendor.
  • Mendorong transparansi dan kedaulatan digital.

5. Contoh Open Source dan Free Software

Catatan: Sebagian besar perangkat lunak ini masuk kategori Open Source sekaligus Free Software, karena lisensinya memenuhi kedua definisi.

5.1 Contoh Perangkat Lunak Berlisensi Copyleft

  • Linux Kernel – GPLv2
  • GNU Compiler Collection (GCC) – GPL dengan pengecualian runtime
  • GNU Emacs – GPL
  • GIMP – GPL

5.2 Contoh Perangkat Lunak Berlisensi Permissive atau Weak Copyleft

6. Perbedaan Open Source dan Free Software dalam Kehidupan Sehari-hari

6.1 Open Source di Industri Teknologi

Perusahaan seperti Google, Microsoft, dan Amazon menggunakan Open Source untuk mengembangkan layanan mereka. Misalnya:

  • Google dengan Android (berbasis Linux dan banyak paket Apache-2.0).
  • Microsoft dengan kontribusi pada Kubernetes.
  • Amazon dengan layanan cloud berbasis Open Source.

6.2 Free Software dalam Gerakan Digital Freedom

Free Software banyak digunakan di komunitas akademik, organisasi nirlaba, dan aktivis kebebasan digital. Misalnya:

  • Penggunaan LibreOffice di sekolah dan universitas.
  • Aktivis digital yang mendukung GNU/Linux murni tanpa proprietary driver.

7. Perbandingan Open Source vs Free Software: Mana yang Lebih Baik?

7.1 Dari Sisi Pengguna Umum

  • Open Source lebih ramah bisnis dan sering ditemukan di produk sehari-hari.
  • Free Software memberi jaminan kebebasan penuh tetapi kadang kurang praktis.

7.2 Dari Sisi Bisnis dan Perusahaan

  • Open Source (terutama lisensi permisif) fleksibel untuk integrasi komersial.
  • Free Software (copyleft) lebih cocok untuk organisasi yang mengutamakan kebebasan teknologi.

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, jelas bahwa perbedaan Open Source dan Free Software bukan sekadar istilah, melainkan filosofi dan pendekatan berbeda terhadap perangkat lunak. Free Software berfokus pada kebebasan pengguna, sedangkan Open Source lebih menekankan kolaborasi dan penerimaan di dunia industri.

Keduanya memiliki kelebihan masing-masing dan bisa saling melengkapi sesuai kebutuhan. Dengan memahami model lisensi (copyleft vs permissive), Anda dapat memilih software sesuai tujuan—baik untuk bisnis maupun idealisme kebebasan digital.

👉 Baca juga artikel terkait Sejarah Perkembangan Open Source atau bagikan artikel ini untuk membantu orang lain memahami perbedaan penting ini.

Referensi Singkat

  • Free Software Foundation – What is Free Software?
  • Open Source Initiative – Open Source Definition
  • GNU Project – Licenses
  • OSI – Sejarah Open Source

Sekian, Terima Kasih dan Semoga Bermanfaat!.